Tema hari kesebelas, "Hujan". Kali ini saya akan ceritakan pengalaman saya hujan-hujanan pada hari Selasa tanggal 29 September 2010.
Waktu itu saya masih kerja di salah satu bank swasta di Bandung, dan karena ada urusan pekerjaan saya yang lainnya, saya cuti, dan pergi ke Jakarta, tepatnya ke Trans TV untuk menyelesaikan urusan pekerjaan lain tersebut.
Saya ke Jakarta naik travel, dan turun di Jalan Gatot Subroto, dan jalan kaki menuju Gedung Trans TV di Jalan Kapten Tendean. Waktu itu hujan, tidak terlalu deras. Jadi saya putuskan untuk tetap berjalan kaki saja ke sana, toh jaraknya tidak terlalu jauh dan saya membawa payung, tinggal pakai payung saja.
Sesampainya saya di Gedung Trans TV, saya lihat ada Indra Herlambang sedang mewawancara orang. Hihihi, saya pikir seru juga kalau misalnya saya lewat di belakangnya, siapa tau saya bisa masuk TV (bener kan, kampringnya keluar lagi).
Ternyata begitu saya mau lewatin Indra Herlambang dan kru Trans TV tersebut, yang ada malah saya disamperin dan diwawancara. DONG!!! Nggak siap aja gitu!!!
Indra: "Mas, payungnya punya sendiri?"
Adhit: "Iya, ini payung sendiri." (saya jawab sambil terbengong-bengong).
Indra: "Boleh tau siapa namanya, Mas?"
Adhit: "Nama saya Adhit." (sambil ngajakin geser ke dalam, lagian wawancara kok di lapangan parkir pas lagi hujan, kan malas saya sambil tetep megang payung).
Indra: "Mas Adhit kan orang-orang suka bilang kalo cowok suka males kalo bawa payung."
Adhit: "Iya."
Indra: "Mas Adhit nggak?"
Adhit: "Lebih males lagi kalo sakit."
Indra: "Jawaban yang bagus sekali (sambil mengacungkan jempolnya). Berapa payung yang anda punya?"
Adhit: " Satu."
Indra: "Satu doang? Ini sudah dipakai berapa bulan?"
Adhit: "Ini dipakai... dua atau tiga bulanan... sambil geser lagi yuuuk." (ajak saya sambil tersenyum, soalnya ternyata kita masih kecipratan hujan).
Indra: "Ini kayaknya hujannya ngikutin kita ya? (katanya genit, sambil ngerangkul saya buat geser lagi ke arah Teras Lobby Gedung Trans TV, lalu melanjutkan wawancaranya). Jadi payungnya selalu dipakai ya, selalu dibawa-bawa?"
Adhit: "Dibawa iya, kalau dipakai sih pas hujan aja (ya iyalah, masa kagak ujan pake-pake payung ke mana2, lo kira sarimin pergi ke pasar ... pake-pake payung)."
Indra: "Terus ini basah gimana dibawa ke dalem?" (sambil nunjuk payung yang basah itu)
Adhit: "Mmm, nanti saya bungkus pakai plastik, terus saya simpan di tas."
Indra: "Oh, bawa plastik juga?" (sambil nunjuk tas saya).
Adhit: "Ya, daripada barang-barang saya basah, mendingan bawa plastik sama payung."
Indra: "Bagus sekali persiapannya... nggak sekalian ngojek payung juga?"
Adhit: "Mmmm, I'm not that desperate, thank you!"
Wawancara selesai, saya pun berlalu. Memang sih tidak penting, cuman seru aja, tanpa persiapan apa-apa I have to be able to think on my feet, dan nggak boleh kalah dong dengan berondongan pertanyaan dari Kakak Indra Herlambang. Yang penting, I made my point, buat apa males atau malu bawa payung, lebih baik bawa payung daripada malah sakit karena kehujanan. Dan kalau takut barangnya basah ketika selesai, bungkus saja payungnya pakai kantong plastik, atau sekarang kan sudah ada payung yang ada covernya sehingga melindungi payung di dalam cover tersebut dan tidak membasahi barang yang lain apabila disimpan di tas.
Waktu itu saya masih kerja di salah satu bank swasta di Bandung, dan karena ada urusan pekerjaan saya yang lainnya, saya cuti, dan pergi ke Jakarta, tepatnya ke Trans TV untuk menyelesaikan urusan pekerjaan lain tersebut.
Saya ke Jakarta naik travel, dan turun di Jalan Gatot Subroto, dan jalan kaki menuju Gedung Trans TV di Jalan Kapten Tendean. Waktu itu hujan, tidak terlalu deras. Jadi saya putuskan untuk tetap berjalan kaki saja ke sana, toh jaraknya tidak terlalu jauh dan saya membawa payung, tinggal pakai payung saja.
Sesampainya saya di Gedung Trans TV, saya lihat ada Indra Herlambang sedang mewawancara orang. Hihihi, saya pikir seru juga kalau misalnya saya lewat di belakangnya, siapa tau saya bisa masuk TV (bener kan, kampringnya keluar lagi).
Ternyata begitu saya mau lewatin Indra Herlambang dan kru Trans TV tersebut, yang ada malah saya disamperin dan diwawancara. DONG!!! Nggak siap aja gitu!!!
Indra: "Mas, payungnya punya sendiri?"
Adhit: "Iya, ini payung sendiri." (saya jawab sambil terbengong-bengong).
Indra: "Boleh tau siapa namanya, Mas?"
Adhit: "Nama saya Adhit." (sambil ngajakin geser ke dalam, lagian wawancara kok di lapangan parkir pas lagi hujan, kan malas saya sambil tetep megang payung).
Indra: "Mas Adhit kan orang-orang suka bilang kalo cowok suka males kalo bawa payung."
Adhit: "Iya."
Indra: "Mas Adhit nggak?"
Adhit: "Lebih males lagi kalo sakit."
Indra: "Jawaban yang bagus sekali (sambil mengacungkan jempolnya). Berapa payung yang anda punya?"
Adhit: " Satu."
Indra: "Satu doang? Ini sudah dipakai berapa bulan?"
Adhit: "Ini dipakai... dua atau tiga bulanan... sambil geser lagi yuuuk." (ajak saya sambil tersenyum, soalnya ternyata kita masih kecipratan hujan).
Indra: "Ini kayaknya hujannya ngikutin kita ya? (katanya genit, sambil ngerangkul saya buat geser lagi ke arah Teras Lobby Gedung Trans TV, lalu melanjutkan wawancaranya). Jadi payungnya selalu dipakai ya, selalu dibawa-bawa?"
Adhit: "Dibawa iya, kalau dipakai sih pas hujan aja (ya iyalah, masa kagak ujan pake-pake payung ke mana2, lo kira sarimin pergi ke pasar ... pake-pake payung)."
Indra: "Terus ini basah gimana dibawa ke dalem?" (sambil nunjuk payung yang basah itu)
Adhit: "Mmm, nanti saya bungkus pakai plastik, terus saya simpan di tas."
Indra: "Oh, bawa plastik juga?" (sambil nunjuk tas saya).
Adhit: "Ya, daripada barang-barang saya basah, mendingan bawa plastik sama payung."
Indra: "Bagus sekali persiapannya... nggak sekalian ngojek payung juga?"
Adhit: "Mmmm, I'm not that desperate, thank you!"
Wawancara selesai, saya pun berlalu. Memang sih tidak penting, cuman seru aja, tanpa persiapan apa-apa I have to be able to think on my feet, dan nggak boleh kalah dong dengan berondongan pertanyaan dari Kakak Indra Herlambang. Yang penting, I made my point, buat apa males atau malu bawa payung, lebih baik bawa payung daripada malah sakit karena kehujanan. Dan kalau takut barangnya basah ketika selesai, bungkus saja payungnya pakai kantong plastik, atau sekarang kan sudah ada payung yang ada covernya sehingga melindungi payung di dalam cover tersebut dan tidak membasahi barang yang lain apabila disimpan di tas.
Inget banget sama episode ini. Rafif sampe takjub, "Itu temen Bunda?". Memang kamu selalu siap sedia bawa payung sebelum hujan dari jaman kuliah juga.
BalasHapusHahaha, Iralieur.com nonton juga yaaa? Jadi malooo... Iyah, saiyah mah selalu siap payung di dalam tas. Secara ka mamana ge ngeteng, leumpang atawa ngangkot :P
BalasHapuslevel 1 - sedia payung sebelum hujan
BalasHapuslevel 2 - sedia payung beserta plastik pembungkusnya
kalo ga hujan, plastiknya bisa buat tempat sampah dadakan :)
g00d idea, Danny ;)
BalasHapusitu di acara apa mas adhit? wah,pas ga nonton..
BalasHapusKacamata di Trans 7 ... tayang hari Minggu tanggal 10 Oktober 2010.
BalasHapusbwahaaahahaha.. saya baca ini sampai ketawa terkikik2... gelo Adhit... aku udah bisa ngebayangin kamu jawab itu sambil melempar senyum khasnya.. tapi jawabannya bikin ketawa hahahaha.. hahah.. Meski bikin ketawa tapi ada benernya banget hahahahahahahha... miss hang out with you and have lot a laugh...
BalasHapus